ROBOT ERCOMP ELEKTRO UMPO MENANGI KOMPETISI NASIONAL

Komunitas Robotic Unmuh Ponorogo belum genap berusia 2 tahun, pengalaman mengikuti kejuaran-pun masih sangat minim. Menariknya, mereka hanya perlu turun 2 kali race (di tahun 2015, 2016) untuk dapat mencapai prestasi tertinggi di ajang Industrial Automation and Robotic Competition ( IARC ) 2017 yang diadakan oleh ITS 7-9 April 2017. Perlombaan ini boleh dibilang cukup bergengsi, mengingat 38 team dari berbagai Perguruan Tinggi favorite di belahan Negeri turut mengambil bagian bukan hanya untuk beradu cepat serta ketangkasan namun juga menunjukkan dominasi robot-robot besutan mereka.

Komunitas yang terhimpun dalam Electrical Robotic Community of Muhammadiyah Ponorogo (Ercomp) ini menurunkan dua team, yaitu : Ercomp Reyog (ER) dan Ercomp Ganong (EG) yang masing-masing diperkuat oleh tiga mahasiswa. Hafid Roisul Muttaqin, Widya Nuraeni dan Irfanjari Guska Maitama menggawangi Team ER, sementara Dika Fikri Laistulloh, Farros Zuhri Ramdani dan Moh. Ega Pahlawi sebagai operator management Team EG.

Tournament terbagi dalam 3 tahapan, yaitu: babak penyisihan, babak 17 besar dan partai final. Masing-masing tahapan ditentukan dengan catatan perolehan waktu terbaik masing-masing team melintasi track yang ada. Pada babak penyisihan, robot-robot tersebut harus beradu cepat mengikuti garis lintasan dengan pola yang beragam. Sedangkan pada tahapan selanjutnya, selain ditantang untuk cepat di lintasan bergaris juga harus mampu menaklukkan rintangan 3 dimensi. Baik Ercomp Ganong maupun Reyog keduanya berhasil masuk di barisan 17 besar bersama deretan tim dari kampus-kampus unggulan Jatim maupun daerah lain, sampai akhirnya di partai final Ercomp Reyog menjadi yang tercepat bahkan mampu mengalahkan Team ITS selaku tuan rumah,  sementara Ercomp Ganong harus puas menempati posisi harapan I.

 

 

 

 

 

Menurut Hafid Roisul Muttaqien selaku leader Tim Ercomp Reyog, kesuksesan tim-nya menjadi yang terbaik merupakan buah manis dari dari kerja keras pra-tournament. “Persiapan jelang perlombaan kami siapkan kurang lebih satu bulan”, jelasnya.

Hafid juga menambahkan pada proses persiapan jelang lomba timnya melakukan cek rutin komponen robot serta melakukan riset lintasan. “Kriteria robot yang ditandingkan ini khan wajib rakitan sendiri bukan pabrikan, jadi komponen-komponennya memang kami siapkan jauh-jauh hari”, lanjutnya.

Sulitnya mencari komponen diakui Hafid menjadi salah satu tantangan bagi timnya, mengingat pasokan perangkat akan mempengaruhi performa basic robot jenis LTM (Line Tracer Micro controller) di lintasan. “Beberapa peralatan memang sulit kami cari di wilayah Ponorogo, sehingga inventarisasi suplai suku cadang kami buat diawal karena alat harus indent”, jelas mahasiswa semester 4 Prodi Elektro Unmuh Ponorogo ini.

Sementara itu, Destriyanti, ST.,M.Kom selaku Ketua Program Studi Elektro tidak bisa menyembunyikan kegembiraan atas keberhasilan yang dicapai anak didiknya. “Saya sangat mengapresiasi keberhasilan ini, sekali lagi selamat semoga tradisi juara ini mampu terus dijaga dan dilestarikan”, harapnya.

Pihaknya juga berharap, agar  mahasiswa yang saat ini terlibat aktif pada komunitas Robotic Prodi Elektro dapat menginisiasi pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unmuh Ponorogo. “Dengan adanya UKM Robotic sebagai salah satu wadah kreatifitas mahasiswa yang memiliki passion di bidang ini diharapkan dapat membawa lebih banyak lagi prestasi bagi lembaga maupun mahasiswa”, pungkasnya..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA